Harmoni RMD-Bunda Eva dalam Deklarasi KBBS Lampung
*Catatan FAJARULLAH
Ikan sebarau ikan besisik
Ikan besantak bukanye keli
Kami di rantau masih kah balek
Mintaklah banyak dapat rezeki
Mendung tipis masih melapisi langit kota Bandarlampung saat potongan lagu Nasib Badan itu dikumandangkan Ali Imron, pelestari budaya gitar tunggal kabanggaan masyarakat Semende di Bumi Ruwa Jurai. Ini hari Minggu. Tepat tanggal 12 Nopember 2024 yang oleh Keluarga Besar Batanghari Sembilan (KBBS) Lampung dan KBBS se kabupaten/kota di Lampung telah ditetapkan sebagai waktu untuk menyampaikan kebulatan tekad dalam memperjuangkan kemenangan Rahmat Mirzani Djausal (RMD)-Jihan Nurlela sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dan Eva Dwiyana (Bunda Eva)-Dedi Amarullah sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bandarlampung.
Angin Nopember masih bertiup dari utara. Siang telah meninggalkan pagi. Namun perputar waktu yang terasa berjalan lebih cepat sama sekali tak membuat para peserta deklarasi bergeming untuk terus menanti kedatangan calon pimpinan idola.
Dua puluh tiga menit berselang, pada pintu masuk aula Hotel Nusantara di bagian belakang, kegaduhan para peserta mulai terdengar terutama kaum emak-emak. Semua orang menoleh ke sana. Tepuk tangan bergemuruh. Yel-yel kemenangan Mizra-Jihan dan Eva -Dedi segera berkumandang dipandu panitia.
Seorang peserta yang duduk di dekat saya dan ikut menoleh ke arah pintu bergumam dalam bahasa Semende: "Neman pule kambangan kerbai tu, besangsing nak bepoto gale." Dia menggelengkan kepala beberapa kali sampai kemudian bangkit berdiri.
Dari tempat duduk di ujung kanan depan, saya sempat melihat RMD dan Bunda Eva memang bukan hanya sibuk menyalami para peserta yang dilewati tapi juga menggilirkan badan secara bergantian untuk foto bersama. Sempat juga terlihat mereka saling bercengkrama sebelum kemudian tertawa segar sehingga suasana keakraban terpantau layaknya kedatangan seorang anggota keluarga di kediaman keluarganya.
"RMD memang keluegre kite: anggota kehormatan KBBS," ucap Ketua Umum Keluarga Besar Batanghari Sembilan (KBBS) Lampung, Herbet Eka Putra setelah acara dimulai dan pembawa acara memberinya waktu sambutan. "Dan itu adalah alasan logis kita mendukung beliau. Disamping tentu saja ada beberapa pertimbangan lain yang tak kalah pentingnya yakni bahwa beliau adalah anak muda yang agamis."
Dikatakan Mang Herbet --demikian sapaan akrab Ketua KBBS Lampung itu-- pertimbangan agamis adalah faktor yang sangat penting sebab jabatan pemimpin adalah amanah berat yang harus diemban oleh Gubernur terpilih ke depan.
"Mudah-mudahan, sikap agamis itu akan menumbuhkan rasa kasih sayang pada rakyat yang kelak akan beliau pimpin," tegas Mang Herbet. "Jadi lengkap sudah, calon gubernur kita ini adalah sosok yang masih muda, cerdas dan agamis."
Dalam kerumunan peserta, tiba-tiba seseorang menyela: "ditambah beduit pule!"
Seketika tawa hadirin pecah tak tertahan begitu juga dengan Mang Herbet.
"Oi, dek nak katekah ige," sahut Mang Herbet sambil tergelak. "Ame buntu bedengkang luk kite ni pule, ndimane lukaknye nak nyalon Gubernur,"
Mendengar jawaban itu, tawa hadirin terdengar makin gaduh.
Komandan Ormas dan Komunitas Tim Pemenangan RMD-Jihan Nurlela, H. Darussalam, setelah mendapatkan waktu sambutan juga segera menegaskan kebulatan tekad KBBS se Lampung dalam deklarasi ini.
"Perlu saya sampaikan pada pak Gubernur bahwa para peserta deklarasi ini berasal dari perwakilan KBBS kabupaten dan kota yang ada di Lampung. Mereka datang dari hutan, dari gunung, dan dari dusun-dusun. Mereka ini adalah James Bon: jeme Semende besak di kebon."
Riuh tawa berulang pecah dan kini semakin keras. RMD dan Buda Eva juga tak dapat menyembunyikan diri untuk tidak ikut tertawa. Suasana kembali tenang saat Bunda Eva menaiki panggung untuk menyampaikan kata sambutan. Berulang kali, setelah mengucapkan salam dan yel--yel, dia mengawali pra kata dengan kalimat yang memperlihatkan etika penuh teladan.
"Izin menyampaikan sambutan lebih dulu, Kyai Mirza. Panitia meminta saya naik panggung lebih dahulu. Mohon izin," kata Bunda Eva lebih dari sekali.
Di ujung sana, saya melihat RMD tersenyum penuh hormat sambil mengangguk berulang kali.
Bunda Eva kemudian mengajak KBBS Lampung yang hadir untuk segera bergerak lebih masif sepulang dari deklarasi sebab hari pemilihan memang semakin dekat.
"Waktu kita tinggal sedikit," kata dia. "Sampaikan kepada sanak keluarga untuk fokus memilih Calon Gubernur nomor dua. Provinsi Lampung adalah gerbang pulau Sumatera yang harus dibangun secara sinergi baik kabupaten kota, Provinsi dan pusat. Karena itu tdak ada pilihan lain coblos RMD-Jihan untuk Gubernur dan Eva-Dedi untuk Walikota Bandar Lampung!"
Hadirin kembali menyambut orasi itu dengan yel-yel kemenangan RMD dan Bunda Eva secara bergantian. Begitupun saat Bunda Eva turun dari panggung dan kini RMD menggantikannya.
"Saya tahu," ucap RMD pasca ucapan salam. "Sejak lima belas tahun terakhir, KBBS selalu berjuang untuk Pak Prabowo. Dan perjuangan itu dimulai sejak tahun 2014 dan 2019 hingga tahun 2024 ini yang Alhamdulillah akhirnya terkabul: Prabowo-Gibran menang hampir 70 persen di Lampung."
RMD kemudian menceritakan bahwa atas kemenangan itu, dia dipanggil Presiden Prabowo ke Jakarta. Di sana, masih kata dia, presiden mengatakan bahwa sebagai ucapan terimakasih, beliau ingin membangun Lampung lebih maju terutama pada masa lima tahun mendatang .
"Dan untuk itulah, beliau kemudian meminta saya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung," tegas RMD.
RMD juga menyinggung prihal pentingnya harmonisasi dan kolaborasi di semua tingkatan agar proses pembangunan tidak menemukan jalan buntu.
"Dan berkaitan dengan hal ini, dengan tegas saya katakan bahwa jika terpilih, Pemerintah Provinsi Lampung dan Walikota Bandarlampung akan berjalan secara seiring agar target pembangunan pemerintah pusat dan daerah benar-benar bisa sampai hingga ke pelosok-pelosok," ucap RMD.
Dalam rentang sambutan lebih dari satu jam, RMD menceritakan harapan dan persoalan terbesar masyarakat Lampung yang akan menjadi pekerjaan baginya ke depan dan itu, sebagian besarnya , juga akan melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pusat.
"Oleh karenanya, harmonisasi dan kolaborasi harus benar-bera terjalin secara baik. Sebab sedikit saja ada persoalan disharmoni, maka itu akan menghambat proses pembangunan bagi masyarakat Lampung," ujar dia.
Hari makin siang, rangkaian acara terus berjalan. Di akhir saat RMD menyampaikan penutup orasi, orang-orang yang hadir kembali berlarian ke muka untuk sekali lagi, meminta foto bersama.
Begitulah. Hari ini saya melihat contoh harmonisasi dan keteladanan dari kedua calon pimpinan Lampung yang saat saya terus merenunginya, saya segera menyadari satu hal: mungkin begitulah cara cinta bekerja untuk menggerakkan.
*Fajarullah adalah penulis asal Mesuji dengan nama pena Fajar Mesaz. Aktif sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Mesuji dan formatur KBBS di kabupaten setempat.
Post a Comment