Takdir Sudah Melangkah, Pena Sedang Dituliskan
Dulu, dua tahun lalu ketika kata 'inovasi' pertama kali terbaca di media lokal Mesuji, yang akan segera tergambar adalah kegigihan menjemput bola seorang Pejabat Bupati saat ini, Sulpakar. Dia melakukan terobosan seperti gerakan Pendekar Cia Keng Hong dalam Kho Ping Hoo: tiada henti, dinamis, terus mendorong roda satuan kerja yang sebelumnya disebut-sebut --tentu tidak semua-- lebih banyak mengantuk daripada terjaga. "Kejar anggaran ke pusat!" perintah dia dan hampir saja beberapa kepala OPD dibuat kelimpungan. "Jangan pulang sebelum jelas Mesuji dapat apa!"
Hasilnya? Berkendaralah anda dari Simpang Selamat Datang, Brabasan, menuju Kota Terpadu Mandiri (KTM), Mesuji Timur. Hari ini, kecuali roda kendaraan anda berbentuk segi empat, hampir pasti anda akan terkejut sebab jarak tempuh seolah menjadi begitu dekat dan hal itu, setahun yang lalu, murni cuma khayalan.
Tapi beberapa hari ini kata 'inovasi' itu kembali muncul grup-grup WA. Salah satunya di grup 'Bergerak Bersama Maju Semua'. Seperti yang saya tulis di atas, usai membacanya, saya kembali tertegun: Sulpakar menggebrak lagi!
Bersama sejumlah pejabat Pemkab Mesuji, ia telah menyambangi Kantor Gubernur Sumsel tepat di hari libur dengan membawa satu misi tak mudah sebab sudah menggantung bertahun-tahun: menjalin penguatan konektivitas di wilayah perbatasan. Dalam lawatan itu ia langsung diterima Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni berikut para Kepala Satuan Kerja Pemprov setempat.
Sulpakar menyampaikan pemaparan secara detail terkait dua hal. Pertama, mewujudkan pembangunan jembatan penghubung antara Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang titik lokasinya berada di Desa Labuhan Batin, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji dan Desa Labuhan Jaya, Kabupaten OKI, Sumsel.
Kedua dan ini juga tak kalah penting, mewujudkan infrastruktur penyeberangan serupa di Desa Tanjung Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji Lampung menuju Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI, Sumsel.
Dengan respon sama gigihnya, Pemprov Sumatera Selatan menerima dan menyambut baik upaya itu hingga keduanya kemudian saling menekankan untuk segera menyiapkan MoU.
"Kita akan lakukan percepatan," kata Sulpakar. "Terobosan harus terus dilakukan sebab ini terkait hajat hidup rakyat Mesuji."
Apresiasi penuh kejutan juga disampaikan Pj. Gubernur Sumsel, Agus Fatoni dengan mengatakan kalau paparan Sulpakar hari itu, bagi dia, menjadi semacam oase yang sedang menginspirasi semua upaya dalam mengawal geliat pembangunan di daerah.
"Rasanya, memang tak salah kalau hari ini Kabupaten Mesuji menjadi tamu kehormatan," kata Agus Fatoni. "Tampak jelas bagaimana capaian dan kinerja serta proses pembangunan yang telah dan sedang berjalan di Mesuji. Ada semangat besar yang terus menyala yang itu tampak sekali."
Terkait jembatan penghubung di titik lokasi Desa Labuhan Batin, anggota DPRD Mesuji asal Kecamatan Way Serdang, Mat Nur AS, mengatakan kalau akses dimaksud sudah lama diimpikan.
"Keberadaanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar terutama di pusat-pusat perdagangan di wilayah Way Serdang,” ucap Mat Nur.
Dikatakannya, meski Sulpakar bukan orang Mesuji, tetap saja, sebagian besar masyarakat Mesuji merasa cukup nyaman dengan hasil kinerja yang ditunjukkan sejauh ini.
"Kita butuh sosok yang bisa bekerja dan terus membangun. Memiliki jaringan luas, kaya ide, jago lobi," ujar Mat Nur.
APBD Tembus 1 Triliyun
Di sisi penguatan anggaran, jurus Sulpakar juga setali tiga uang. Ada kabar membanggakan saat Pemkab dan DPRD Mesuji mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024, pada akhir Nopember 2023 lalu.
Untuk pertama kalinya, APBD Mesuji menembus angka Rp1 triliun dan capaian ini sekaligus menjadi kado istimewa sebab pada saat yang sama, Kabupaten Mesuji genap berusia 15 tahun.
"Ini hasil dari upaya dan kerja keras kita bersama," kata Sulpakar merendah. "Semoga akan berdampak baik bagi pembangunan Mesuji ke depan."
Seminggu sebelum rapat paripurna itu digelar, kabar tersebut sebenarnya sudah saya dengar. Sulpakar mengemukakannya dalam sebuah kesempatan, di rumahnya di Bandar Lampung yang saat saya tiba butiran embun bahkan belum menguap.
"Tapi jangan ditulis dulu,"ucap dia saat itu. "Tunggu MoU dengan DPRD," dan tentu saja, saya tak ada pilihan kecuali mengiyakan.
Kepala BPKAD Mesuji Olpin Putra, mengatakan bahwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya, peningkatan APBDMesuji 2024 adalah sebesar Rp 202 Miliar. Kenaikan ini berasal dari Dana Transfer Pusat yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) yang keduanya didapat atas penghargaan kinerja Pemkab Mesuji yang dipandang sangat baik.
"Angka persisnya berjumlah Rp 1.085.876.883.552," jelas Olpin.
Di luar itu, terkait pematangan kondisi keuangan daerah, terobosan lain yang juga dilakukan Sulpakar adalah memfasilitasi dana-dana APBN di luar struktur APBD. Sebut misalnya, pembangunan abrasi di Rawajitu Utara, jaringan arus listrik untuk keluarga tidak mampu, fasilitasi pembangunan dana APBD Provinsi untuk melanjutkan jalan rigit beton menuju Desa Tua Wiralaga. Khusus yang terakhir, Sulpakar bahkan menghadirkan Gubernur Arinal untuk melihat kondisi secara langsung.
Penghargaan yang Terus Mengalir
Secara eksternal, pengakuan terhadap dua tahun kinerja Sulpakar juga membuahkan beragam penghargaan di berbagai level.
Anugerah Innovative Government Award (IGA) tahun 2023, misalnya, diperoleh sebagai Kabupaten paling inovatif di Lampung; penghargaan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit Kabupaten atau Kota terbesar se-Provinsi Lampung; penghargaan atas kondisi kemiskinan terendah se-Provinsi Lampung; penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat B dari yang sebelumnya C.
Terkait IGA Award 2023, Kabupaten Mesuji masuk Kategor terinovatif dengan 110 Inovasi. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta.
"Kita berharap, ini dapat menginspirasi dan memberikan motivasi bagi daerah lain sehingga masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya," ujar Mendagri Tito.
Optimalisasi pelayanan publik juga tak luput dari jamahan. Sulpakar mendorong terbentuknya Mall Pelayanan Publik (MPP) yang keberadaanya langsung diresmikan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas di Ball Room Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Peresmian itu bersamaan dengan 16 MPP dari berbagai kabupaten/kota se-Indonesia: MPP Bangka; MPP Banjarnegara; MPP Gowa; MPP Katingan; MPP Lamandau; MPP Luwu; MPP Sarolangun Seluma; MPP Siak; MPP Sukarama; MPP Banjarmasin; MPP Medan; MPP Probolinggo; MPP Sukabumi; MPP Kota Tegal; MPP Ngawi.
Dalam sambutannya Menteri Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa kemajuan sebuah daerah dimulai dari birokrasi sehat yang berkualitas dan itulah fungsi pelayanan MPP.
Maka Demikianlah. Hari ini takdir Mesuji sudah melangkah makin jauh dan pena sejarahnya benar-benar sedang dituliskan. Sulpakar sedang melakukannya.
*Fajarullah adalah Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Mesuji.
Post a Comment