Header Ads

Catatan Fajarullah*

KABUT di langit kota Bandarlampung belum benar-benar tersibak ketika saya mulai melangkah ke ruang tamu bagian belakang rumah Penjabat (Pj) Bupati Mesuji, Sulpakar, pagi itu. Pukul 07.06 WIB. Deru kendaraan masih terlihat satu dua. Layaknya seorang tamu, setelah tatapan kami saling bertemu, saya segera disuguhi satu tawaran pagi yang mustahil ditolak dan saya menyukainya: "Kopi, ya, atau teh?" Dan tanpa berpikir kecuali hanya dua detik, saya lantas memilih tawaran kedua: teh.

"Semoga tak ada halangan," mengawali obrolan agak serius, Pak Bup --begitu saya biasa menyebut-- membuka pertemuan itu dengan membicarakan potensi peningkatan APBD Mesuji tahun 2024 yang diprediksi akan menembus angka 1 trilyun. "Detailnya silakan berkomunikasi dengan Badan Pengelola Keuangan."

Saya sama sekali tak menyela dan hanya mengangguk-angguk. Lebih dari itu, diam-diam saya mulai berpikir bahwa bagaimanapun, ini adalah informasi penting yang makin menggambarkan keseriusan sebuah upaya, kematangan sebuah strategi dan, tentu saja, bergeloranya semangat gerakan mengawal roda pembangunan di Mesuji. Jika prediksi angka APBD 1 trilyunan itu benar-benar terwujud, ini, sekali lagi, adalah capaian pertama sepanjang sejarah Kabupaten Mesuji berdiri.

"Spiritnya tetap satu: Bergerak Bersama Maju Semua," tambah Pak Bup lagi. "Dan itu adalah ikon penyatu yang telah saya canangkan sejak pertama kali masuk Mesuji, 22 Mei 2022."


Pembicaraan-pembicaraan bernas di pagi yang saya adalah tamu kedua selepas shalat subuh di hari Minggu itu, pada gilirannya, segera membawa saya pada beberapa gerakan penting Sulpakar sejauh ini dan itu jelas sekali. Dalam ingatan saya, setidaknya ada dua hal:


Inpres Jalan APBN 

Dari Kepala Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN), Bintang Sukses Bersaudara (BSB) di Mesuji Timur, Bintang Purna Irawan, saya mendapat kiriman video yang agak menyentak tapi juga cukup manis: puluhan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) --dulu disebut TKI-- berbaris di hamparan jalan utama jalur Desa Tanjung Menang-KTM yang sudah berlapis cor dan baru selesai dibangun.

Eka Hera Apriyani (28) calon PMI asal Kabupaten Lampung Tengah, dalam video itu, berdiri membelakangi puluhan kawannya sebelum kemudian berkata: "Terimakasih Pj Bupati Mesuji, Bapak Sulpakar yang telah membangun akses jalan yang baik sehingga mempermudah kami menuju BLK BSB di Mesuji Timur." Ucapan yang sama kemudian diikuti Dela Saputri (30) asal Lampung Tengah lalu Ayu Susari (32) asal Tulang Bawang Barat. Video itu ditutup dengan gerakan mengepal para PMI sambil berucap penuh semangat: "Mesuji: jaya, jaya, jaya!"

Dari seorang ketua kelompok tani di Desa Pangkal Mas Jaya, saya juga menerima video komentar para pengguna jalan yang sedang dalam proses perbaikan menuju jembatan Ratu Timur.

"Dalane Enggal dibeneri Pak Bupati. Maturnuwun," ucap seorang lelaki tua dengan senyum mengembang dan wajah terang.

"Mugo-mugo sampek Simpang (Jembatan Ratu Timur). Iso cor kabeh," berucap seorang pengendara yang lain dengan iringan senyum sang isteri di bagian belakangnya.


Dinas Pekerjaan Umum Kebupaten Mesuji mencacat, atas upaya jemput bola yang terus dilakukan Sulpakar sejak 2022, mulai tahun 2023 Kabupaten Mesuji dipastikan mendapatkan program Inpres jalan dengan pendanaan APBN yakni dua titik di Kecamatan Mesuji Timur; dari Simpang Selamat Datang (Segi Tiga Emas) menuju ke Desa Muaratenang. Kemudian dari Desa Margojadi ke Desa Ekamulya. Lalu Desa Wonosari sampai Kota Terpadu Mandiri (KTM).


Kepala Bidang Bina Marga (Kabid BM) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mesuji, Hendra, mengatakan nilai program itu tak kurang dari Rp95 miliar.

"Saat ini sedang dalam proses pengerjaan ruas Muaratenang-Margojadi dan Simpang Selamat Datang-Muara Tenang dengan model rigit beton ketebalan 40 centimeter. Berikut drainase di sisi kanan dan kiri, dan ruas jalan Penangkis, KTM-Jembatan Ratu Timur," terang Hendra.

Ditambahkan Hendra, tahun 2024, salah satu jalan yang sudah masuk long list adalah ruas pintu tol Bumi Harapan-Simpang Asahan dengan pola pengerjaan dan fisik yang juga sama.

"Lokasinya fokus Way Serdang," kata dia.

Reward Mengalir Sampai Jauh

Hendra Kurniawan, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mesuji, memberi saya info tambahan terkait sejumlah penghargaan atas kinerja Bupati Sulpakar di tahun 2023:

Sebut misalnya penghargaan atas Pengelolaan Dana Desa se Provinsi Lampung oleh Kemenkeu dan Kabupaten Mesuji sebagai terbaik ketiga; Penghargaan LPPL Award Asosiasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal sebagai Bupati Peduli Radio dan Media Informasi Pemerintah; Kategori Utama untuk gerakan Siger Stunting; Penghargaan UHC Award Menteri Dalam Negeri; penghargaan cakupan semesta jaminan kesehatan atau UHC yang menempatkan hampir seluruh warga mesuji memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan fasilitas kesehatan secara gratis di faskes terdekat; Lencana Bakti Transmigrasi Kemendes PDT sebagai Kepala Daerah yang mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi dengan indeks perkembangan kawasan transmigrasi status mandiri; Penghargaan Lencana Melati Pramuka; Penghargaan Kementerian Dalam Negeri hasil evaluasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah dengan skor 2,63 dan dengan penilaian kinerja sedang; empat Besar Kabupaten di wilayah Sumatera yang mampu menangani masalah inflasi ( Penjabat Bupati Mesuji di undang ke istana Negara); Penghargaan Tribun Award Tahun 2023 kategori Bupati Terinovasi dalam menekan angka stunting dengan inovasi Geber Mas (Gerakan Bersama Atasi Stuntiing).

"Itu belum termasuk reward kinerja fiskal daerah oleh Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri yang diterima Pak Bupati beberapa waktu lalu," kata Hendra.

Atas kinerja fiskal tersebut, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Olpin Putra, mengatakan, Kabupaten Mesuji mendapatkan dana insentif daerah tahun berjalan sebesar Rp 17,8 Milyar. 

“Penghargaan dan penyerahan atas kinerja fiskal daerah ini diterima langsung Penjabat Bupati Mesuji Sulpakar di Jakarta,” kata Olpin.

Cukup sampai di sini? Tidak. Kepala Badan Penelitian dan Perencanaan Daerah (Bapelitbangda) Mesuji, Abu Rosid Istomi, mengatakan bahwa akhir September lalu, Bupati Sulpakar juga telah menyampaikan presentasi dalam Innovative Government Award 2023 yang digelar Kementerian Dalam Negeri. 

"Dua inovasi yang disampaikan adalah Pak KUR dan Payo Beladas, unggulan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Bagian Ekonomi Pembangunan dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Mesuji," kata Abu Rosid.

Payo Beladas atau Pelayanan Online Bersama Loket Disdukcapil dan Desa adalah inovasi digital tematik layanan pemerintahan yang tersedia di 105 desa di Mesuji. Sedangkan Program Pak KUR (Perluasan Akses Kredit Usaha Rakyat) adalah inovasi non digital tematik dalam penanggulangan kemiskinan.

"Program Pak KUR memberikan solusi pendataan debitur potensial dengan membantu input data calon debitur ke Sistem Informasi Kredit Program (SKIP), pembukaan wilayah baru yang belum terjangkau KUR, sosialisasi, pendampingan serta monetoring dan evaluasi," terang Bupati Sulpakar saat pemaparan di hadapan Tim Evaluator dari Universitas Gajah Mada, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Bapenas, Kemendes DT, dan Kementerian Dalam Negeri.

Inovasi Pak KUR juga telah menempatkan Mesuji menjadi kabupaten terbaik pertama Penyalur Kredit Usaha Rakyat di luar Pulau Jawa pada 2022, dengan jumlah debitur mencapai 36.65 persen pertahun pada tahun 2022 dan pertumbuhan akad mencapai 47,84 persen.

Sebagai catatan tambah, di Lampung, hanya ada tiga kabupaten yang lolos dalam tahapan presentasi Inovasi Daerah yakni Kabupaten Mesuji, Pesawaran dan Kota Bandar Lampung dan ketiganya tergabung dalam dua belas kabupaten/kota se-Indonesia.

Maka, mengakhiri catatan ini, saya ingin berkata bahwa, mengamati dan belajar dari upaya membangun yang dilakukan Bupati Sulpakar, saya seperti sedang bercakap-cakap dengan para pemikir yang memukau, bahkan para pemikir yang sudah mati ratusan tahun lalu: saya selalu senang bercakap-cakap dengan orang-orang yang jauh lebih serius seperti halnya ketika saya juga begitu kagum dengan lagu Yes We Can (Ya, kita bisa) yang syairnya berasal dari pidato politik mantan Presiden Amerika, Barack Obama. Grup Black Eyed Peas yang cerdas kemudian menggubahnya menjadi lagu penuh inspirasi:

Yes we can can, why can't we?
Ya kita bisa, kenapa kita tidak bisa?
If we wanna get together we can work it out.
Jika kita ingin bersama kita bisa menyelesaikannya.

Demikianlah.

*Fajarullah adalah penulis dengan nama pena Fajar Mesaz. Aktif sebagai Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Mesuji Lampung.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.