Header Ads

Mengintip Gerakan Kebangsaan LDII Mesuji

Pukul 15.30 WIB. Limpahan cahaya matahari masih terasa mencetar dengan sedikit angin kecil yang menggerakkan ujung daun ke arah Utara. Tidak seperti biasa, Masjid Jami'atul Huda di Desa Gedung Mulya Kecamatan Tanjung Raya sudah mulai ramai oleh jamaah meski dengan tanpa atribut dan seragam. Mereka hadir secara khidmat kemudian  duduk bersila secara teratur begitupun halnya dengan kaum ibu: anak-anak turut dibawa seolah ingin menegaskan kalau cara hari ini adalah hal yang tak kalah penting.

"Agendanya pengajian kebangsaan, Mas," kata Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Mesuji, Rudi Hidayat. "Temanya fokus pada penguatan wawasan kebangsaan dan sosialisasi hukum bagi warga LDII."

Dan, acara pun bermula.

Dalam sambutannya Rudi menegaskan prihal pentingnya menjaga wawasan kebangsaan terlebih di ambang perhelatan Pemilu yang pelaksanaannya akan digelar pada Februari 2024 mendatang.

"Jangan terjebak politik praktis," tegas Rudi. "Apalagi sampai demo demi  kepentingan golongan dan berbuat anarkis. Kita harus selalu menjaga nama baik LDII: menciptakan rasa aman bagi negara dan sesama."

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mesuji, Taufik Widodo, mengemukakan bahwa semua komponen masyarakat harus menjadikan Pemilu sebagai bagian dari upaya untuk mencapai perbaikan. Oleh karenanya, hal-hal yang tidak produktif memang harus benar-benar dijauhi.

"Output Pemilihan Umum adalah kesejahteraan masyarakat. Bukan upaya adu domba, perpecahan,  politik identitas atau sebaran berita hoax," papar Taufik.

Ditambahkannya, di Kabupaten Mesuji, saat ini ada 15 partai politik yang akan menjadi kontestan Pemilu dan masyarakat harus benar-benar cerdas dalam menentukan pilihan.

"Jangan mudah tergiur iming-iming tapi jadilah pemilih yang cerdas," imbuh Taufik.

Mewakili Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mesuji, Kasi Intel Ardi  Herliansa  menambahkan prihal pentingnya lembaga-lembaga keagamaan memposisikan diri sebagai motor penggerak bagi masyarakat sadar hukum.

"Salah satunya melalui kegiatan seperti ini sebagai wahana transfer pemahaman dan keilmuan yang bukan saja edukatif tapi juga efektif."

Ke depan, Ardi berharap hal yang sama dapat terus dilanjutkan melalui forum-forum yang lebih kecil dan terbatas sebagai ajang untuk menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan. 

Senja mulai melarung dan awan tipis terus  bergerak dalam satu arah. Acara itu kemudian disudahi dan tak ada yang benar-benar tampak kecuali sikap kebersamaan sebagai sesama anak bangsa. (A-F1)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.