Sulpakar Menjawab
“PUNYA Kartu Keluarga (KK) Kabupaten Mesuji, berobat gratis ditanggung Pemda.”
Melalui pesan WhatsApp (WA), Penjabat (Pj) Bupati Sulpakar, menyampaikan kabar gembira terkait keberadaan Kabupaten Mesuji yang per 1 Desember 2022 lalu berpredikat Universal Healt Coverege (UHC).
Tentu saja, kabar ini juga sekaligus jawaban atas ruang keberpihakan pemerintah –terutama bagi warga miskin-- dalam akses perlindungan kesehatan yang dengannya semua orang berhak mendapatkan pelayanan tanpa diskriminasi.
Sulpakar menegaskan, UHC merupakan cakupan kepersertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan yang salah satunya adalah memastikan kesamaan pelayanan.
"Silakan menghubungi Dinas Sosial bila merasa belum terdaftar atau terputus keanggotaan BPJS,” urai dia.
Bahkan, dalam keadaan darurat, pasien tetap bisa langsung dibawa ke Rumah Sakit dan Dinas sosial akan membuatkan surat rekomendasi.
“UHC Mesuji berlaku aktif per 5 Januari 2023,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mesuji, Prasetyo Yura saat dikonfirmasi dan dia juga menegaskan kalau KTP dan KK warga bersangkutan harus benar-benar berdomisili di Kabupaten Mesuji.
Bagi yang belum tercatat sebagai peserta BPJS, lanjut Prasetyo, bisa segera mendaftar terlebih dahulu dengan proses pengaktifan 1x24 jam.
“Tak perlu menunggu rentang 14 hari seperti biasanya,” tandas dia.
Mempertegas predikat ini, Kepala Kantor BPJS Kabupaten Mesuji, Dian Sucipto, mengatakan bahwa keberadaan UHC akan mempermudah akses layanan bagi masyarakat yang belum atau tidak tercover BPJS dengan catatan setelah melalui proses di Dinas Sosial.
"Tentu di luar peserta mampu yang mandiri,” kata Dian. “Yakni masyarakat yang didaftarkan Pemkab Mesuji melalui Dinas Sosial. Pada prinsipnya tidak ada kendala lagi sebab pemkab Mesuji sudah mengcover.”
Sejak predikat UHC itu, Dian mengatakan BPJS Mesuji sudah langsung mengcover dalam jumlah ratusan.
“Kita juga sudah mulai sosialisasikan,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Bukoposo, yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Mesuji, dr.Harizal Hasni saat dikonfirmasi. “Terutama pada para bidan dan tenaga medis di lingkup PKM untuk diteruskan pada masyarakat.”
Kerja Luas Memburu Anggaran
Seperti tekad yang digaungkan pasca dilantik sebagai Penjabat Bupati, Sulpakar terus meretas jalan untuk mendekatkan mimpi besar yang predikat UHC adalah salah satunya. Dan ini, sekali lagi, adalah sebuah komitmen atas keberpihakan dengan tanpa harus mengutuk.
"Nanti sore saya akan kembali berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan paparan pada Kementerian Perencanaan Nasional dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam rangka menjemput anggaran,” kata Sulpakar dalam kunjungan kerja di Kecamatan Way serdang, di hadapan ribuan warga, aparatur desa, dan para anggota legislatif setempat, seraya menambahkan kalau beberapa dinas terkait bahkan sudah berangkat lebih dulu.
Menjawab pertanyaan tentang kinerja selama 8 bulan, Sulpakar, dengan intonasi tegas memaparkan:
“Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) terbesar kedua di Sumatera setelah Jambi, akan segera kita realisasikan pembangunannya di Desa Bukoposo pada tahun ini,” ujar dia.
Dengan luasan area 4,9 hektar, BPBAT ini akan dibangun bergandengan dengan embung Desa Bukoposo Kecamatan Way Serdang dan sedikit banyak, dipastikan akan membuka akses budidaya secara luas dengan pelibatan masyarakat sekitar.
“Dan, gerakan budidaya ikan akan segera menjadi pekerjaan menguntungkan setelah ini,” ujar dia.
Di luar BPBAT, kerjasama saling menguntungkan juga sudah dijajaki dengan PT. Great Giant Pineapple terkait penanaman pisang cavendis yang jika kultur tanah Mesuji mengalami kecocokan maka bibit dan biaya akan dibantu berikut tempat penjualannya.
“Dan saat ini, tahapan sudah sampai pada penelitian bio tanah yang titik koordinatnya sudah kita kirimkan,” terang Sulpakar.
Ditambahkannya, di tahun ini pula, pembangunan Pelabuhan Tanah Merah di Desa Sidang Muara Jaya Kecamatan Rawajitu Utara (RJU) juga akan segera dimulai. Perencanaan terkait hal ini bahkan sudah tayang di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Perhubungan bahkan Dirjen yang bersangkutan juga sudah turun ke Mesuji.
“Dan jika pelabuhan ini nanti selesai, maka pertanian dan perikanan kita dengan sendirinya akan terkoneksi dengan provinsi Bangka Belitung dan provinsi lain melalui jalur air.”
Sebagaimana yang juga disampaikan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung, Sigit Mintarso, pembanguan dermaga tersebut diperkirakan sepanjang 100 meter dengan dukungan perbaikan ruas jalan menuju dermaga sepanjang 65 km.
“Tentang penanganan abrasi di jalur kanal Sidang Muara Jaya Kecamatan RJU hingga tanggul penangkis, Balai Besar Sungai Mesuji Sekampung sudah menginformasikan pelaksanaan pembangunannya yang juga akan dimulai tahun ini,” beber Sulpakar lagi.
Hal yang sama juga berlaku untuk perbaikan infrastruktur jalan di RJU sebagai salah satu wilayah penopang pangan melalui hasil padi dan beras yang peningkatan mutu jalan di wilayah ini juga akan segera maksimalkan.
“Sebab bagaimanapun, RJU memiliki akses pertanian paling luas tapi transportasinya paling parah,” terang Sulpakar.
Untuk itu, Sulpakar meminta keikhlasan para anggota legislatif Dapil Way serdang agar mau merelakan pembangunan infrastruktur secara fokus di Kecamatan RJU pada tahun 2023.
“Jadi, kalau masih ada yang bertanya apa saja kerja Pj. Bupati selama 8 bulan, ini jawabannya: Kerja luas, jangkauannya luas,” pekik Sulpakar yang segera disambut hingar tepuk tangan.
Membangun Jiwa Menjaga Humanisme
Menjelang senja, setelah sebelumnya sempat melakukan penanaman pohon di SMP Negeri terdekat dan mengunjungi Pondok Pesantren Al-Faidzin, Sulpakar dan jajaran juga menyempatkan meninjau embung Bukoposo untuk memantau beberapa titik calon lokasi BPBAT.
Terkait kunjungan ke ponpes Al Faidzin, Camat Way serdang, Firuzi, mengatakan dia sengaja mengambil pilihan itu sesuai pesan Pj. Bupati terkait ikhtiar menjaga kerukunan yang itu penting sekali.
“Al Faidzin adalah ponpes berhaluan NU tapi ketua yayasannya adalah Pemuda Muhammadiyah,” ujar Firuzi seraya menambahkan kalau lokasi Ponpes juga hanya berjarak beberapa ratus meter dari pemukiman masyarakat hindu hingga pesan kerukunan terasa cukup mewakili.
Dalam kunjungan di Ponpes ini, Sulpakar menegaskan pentingnya menjaga keimanan dan keutamaan imu agama sebab itu adalah pondasi kehidupan setiap muslim. Dia juga menyadur pesan Profesor Habibie menjelang kematian terutama saat beliau berkata:
“Saya diberi kenikmatan ilmu dan teknologi oleh Allah sehingga bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu, ilmu agama itu lebih bermanfaat untuk umat. Dan kalau saat ini saya disuruh memilih antara keduanya, maka saya akan memilih ilmu agama.”
Keesokan hari pasca kunjungan kerja itu, laman facebook Bappelitbangda Mesuji membagikan foto-foto akitivitas Pj. Bupati Sulpakar dengan caption cukup lugas:
Mohon doa kepada seluruh masyarakat Mesuji, hari ini Penjabat Bupati, Bapak Drs. Sulpakar, M.M melakukan paparan di depan Direktur Regional 1 bersama Bapak Abdul Malik Sadat Idris, S.T.,M.Eng (Direktur Regional I) dan Ibu Fidelia Silvana, S.P, M.Int.Econ.F (Koordinator Subdit Sumatera II) di Ruang Rapat Bappenas untuk Pembangunan Mesuji tahun 2023 dan 2024.
Laporan: Fajar
Post a Comment