Header Ads

Sirine Menyala di Lepas Hujan

TempoIndonesia.net. Lima menit dua belas detik setelah Penjabat Bupati Mesuji, Sulpakar, menyampaikan kata sambutan, hujan yang tercurah di langit gelap segera membubarkan para pengunjung luar tenda (08/12/22).

Ngiyup neng mburi! (Berteduh di belakang," ucap seorang lelaki berkopiah yang segera berbalik melesat sambil mengangkat ujung sarung, setengah berlari.

Saya yang berada di sisi kiri panggung tak ayal ikut merengsek ke toliet beratap bising di belakang panggung utama bersama sejumlah pengunjung yang membawa anak dan isteri, juga para petugas sound system. Sejak awal saya memang sudah memilih untuk berada di sisi salon kontrol dengan dua tujuan: memastikan handphohe merekam suara dengan jernih;  mengambil posisi leluasa untuk memantau momen detik demi detik. 

Sebelum hujan turun, Bupati sulpakar sempat menyampaikan apresiasi pada para undangan mulai dari sejumlah Bupati, perwakilan Pemkab luar Mesuji, Kanwil Depag, Dewan hakim dan Pengawas MTQ, juga Sekretaris Provinsi atasnama Gubernur Lampung. 

“Terlaksananya kegiatan MTQ ke-49 tingkat Provinsi Lampung kali ini tentu tak lepas dari kerja keras sejumlah pihak baik dari jajaran Pemkab dan DPRD, Kepolisian dan TNI, Tim Penggerak PKK dan Dharmawanita, pers juga lapisan masyarakat,” ucap Sulpakar.

Lebih dari itu, secara khusus, dia juga menyapa sejumlah tokoh lintas agama dan meminta mereka untuk berdiri sebagaimana pihak-pihak yang disebutkan sebelumnya, sebagai bentuk penghargaan.

Ucapan penghormatan juga ia kemukakan pada pada mantan Bupati Mesuji sebelumnya, Saply TH, yang disebut terus membantu sejak persiapan hingga pelaksanaan, juga penutupan. Seraya mengangkat kepala, dengan suara setengah berseloroh, Sulpakar berkata: “Mohon untuk berdiri Pak Saply dan isteri. Takut nanti masyarakat lupa.”

Dan, gerimis mulai turun.

Untuk memastikan semaraknya gebyar MTQ, Sulpakar menyampaikan bahwa, setiap malam, di panggung utama, juga telah dipentaskan pertunjukan seni budaya oleh perwakilan sekolah-sekolah di Kabupaten Mesuji secara bergantian. Dia menyebut hal itu sebagai hiburan bagi masyarakat yang selalu akan berkunjung dalam jumlah ratusan, setiap malam.

“Hingga tak kurang dari 500 sampai seribu orang selalu akan memadati alun-alun ini sampai tahapan penutupan pada malam hari ini,” urai Sulpakar. 

Gerimis yang terus menitik akhirnya menjadi deras hingga para pengunjung di luar tenda seketika berhamburan mencari tempat berlindung tapi Sulpakar tetap berdiri di sana, di atas panggung utama yang mulai basah, merampungkan sambutan.

Tiga puluh menit berlalu tanpa agenda. Tak ada petir. Hujan mengucur mengabarkan rahmat atas kekhidmatan yang kembali terasa selepas langit berubah terang. Sekretaris Provinsi Lampung, Fahriza Darminto, beranjak menuju panggung utama untuk membacakan sambutan Gubernur Arinal yang sarat apresiasi.

“Terimakasih pada Pemkab dan masyarakat Mesuji yang telah bahu membahu yang ini sekaligus sebagai pertanda bahwa, Kabupaten Mesuji adalah daerah terbuka dengan masyarakat yang juga ramah,” kata Fahriza.

Sukses MTQ, menurut Fahriza, hendaknya juga ditandai dengan perubahan mental dan karakter untuk menjadikan Al-qur’an sebagai sumber inspirasi dalam menyelesaikan setiap masalah kehidupan berbangsa.

“Sebab pada dasarnya itulah esensi dari MTQ yang selalu kita gelar dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Sirine dan kembang api segera menggantikan riak hujan pasca semua sambutan usai disampaikan dan kategori para pemenang kemudian diumumkan. Kontingen Kabupaten Tanggamus dinyatakan sebagai juara umum dengan diikuti kontingen Kota Metro, Lampung Utara, Mesuji dan Prinsewu.

Ya, Mesuji berada diurutan keempat --tahun 2021 urutan ke-13-- dan itu sama sekali bukan juara umum meski sesungguhnya dia sedang memenangkan banyak hal: perputaran uang bagi para pedagang kecil dan pemilik pemondokan yang sedang sulit, patahnya opini buruk tentang Mesuji yang sangar, makin terjahitnya upaya membangun jiwa untuk mengimbangi paradigma pembangunan fisik, tumbuhnya semangat berani tanding bagi para tahfiz lokal yang hebat yang kesemuanya itu, disadari atau tidak, sejatinya lebih dari sekedar trofi bergilir. 

Good Luck!

Laporan: Fajar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.