Mengeja Satu Nama
Puisi Fajar Mesaz
Sayangkah engkau padaku, tanyamu:
aku ingin kau tahu
pada titik embun terakhir
akan kau lihat matahari telah bersaksi.
Peluklah hangatnya
jauhkan cekam gigil
yang membelah
sebelum embun kembali datang seperti kisah kita dan kemarau di sisa waktu yang lain.
Cinta ini akan seterang cahaya, kataku
lalu engkau berjanji
hingga pintu munajat
dan ombak di laut itu
tenggelam dalam biru yang tak kembali.
Kutaburkan bunga-bunga di atas taman yang sendiri
tanpa tangis luka
terselip dalam catatan pena
tapi bukan karena hujan.
Sayangkah engkau padaku, tanyamu:
pada tetes embun terakhir
matahari terus bersaksi
hingga angin tak lagi pulang
hanya untuk mengeja satu nama.
Bandar Dalam, Nopember 2022
Post a Comment