Gedung Boga Bisa!
Ini tentang Desa Gedung Boga yang terus memoles diri. Kades Yulida Sri Wahyuni melakukannya dengan melibatkan semua aparatur.
Selasa, 4 Oktober 2022.
Laporan: F1
MESKI terbilang masih pagi, halaman aula Balai Desa berukuran 144 M2 itu sudah ramai oleh anggota Linmas yang mengatur parkir kendaraan. Tidak ada peluit. Tidak juga pekikan. Mereka hanya mengarahkan setiap kendaraan yang datang untuk memenuhi areal parkir di sisi kanan-kiri depan halaman hingga bagian belakang balai desa yang menghadap posko Covid-19.
Masuk ke dalam, sejumlah aparatur dan ibu PKK juga terlihat sudah sibuk: mengatur posisi tumpeng dan membariskannya di atas meja yang telah disusun later L. Setidaknya ada 12 tumpeng yang sudah terpajang: delapan tumpeng milik perwakilan Dusun Pelita, Dusun Murni, Dusun Dewa Tanjung, Dusun Bakti, Dusun Tanjung Sari, Dusun Delta, Dusun Sri Bakti, Dusun Kedung Rejo dan empar tumpeng masing-masing milik SMP 4 Mesuji, SD 16 Way Serdang, SD 4 Way Serdang serta TK Dharmawanita Gedung Boga.
"Hari ini kita fokus penilaian lomba tumpeng dan administrasi dusun," kata Kades Gedung Boga, Yulida Sri Wahyuni didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Way Sedang, Nariatul Amra Firuzi, sesaat setelah tiba kemudian memeriksa kesiapan.
"Tim penilai kecamatan sudah tiba, Bu," timpal Kasi Kesejahteraan Desa Gedung Boga, Hazilin Mubarok dan yang ia maksud adalah Kasi Tata Pemerintah Kecamatan Way Serdang, Dahirin.
"Ya, sudah," sahut Kades Yulida. "Sebentar lagi mulai."
Hazilin Mubarok kemudian beranjak dan segera tenggelam dalam segala pernik persiapan yang lain.
Sebenarnya kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun Desa Gedung Boga ke-40 yang untuk tahun ini, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kembali dimeriahkan dengan beragam lomba di berbagai tingkatan. Sebut misalnya Lomba Kebersihan dan Pemanfaatan Lahan pekarangan, Lomba Kekompakan Dusun, Lomba Siskamling dan Lomba Administrasi Dusun.
"Semua kegiatan dibiayai secara swadaya masyarakat dan donasi dari para donatur," terang Kades Yulida dalam sambutan yang ia kemukakan sesaat setelah acara pembukaan akhirnya dimulai.
Dalam hal Lomba Administrasi Dusun, Kades Yulida menegaskan bahwa tujuan utama yang ingin dicapai adalah tertibnya kelengkapan administrasi di tingkat desa sebagai upaya untuk membangun desa di bidang pendataan Kependudukan. Kalau administrasi desa valid, masih kata dia, maka akan banyak pihak yang akan mendapatkan kemudahan dan itu akan membuat semua hal akan terasa ringan.
"Sebab siapa lagi yang akan membangun desa ini kalau bukan kita sendiri dan karena itu kita harus terus bergerak," tegas Kades Yulida dengan suara sebulan keyakinannya.
Dia juga menambahkan, dalam konteks pemenang, tidak ada pola titipan atau kocok bekem yang justeru akan menciderai makna kompetisi. Semua penilaian didasarkan atas kondisi riil dan kekompakan di masing-masing dusun.
"Saya sudah meminta pada para dewan juri untuk menilai secara obyektif. Melakukan penilaian sesuai dengan apa yang ditemukan di lapangan dan ini clear!" tandas isteri anggota DPRD Mesuji asal Partai Gerindra, Iwan Setiawan.
Atas ketegasan itu, dengan penuh keyakinan, Kades Yulida mengaku sudah mempersiapkan tropi bergilir atas nama Kepala Desa yang itu pasti akan bisa dimiliki oleh dusun-dusun yang benar-benar memiliki komitmen dan kekompakan yang kuat.
"Dan semua ini kita lakukan untuk mewujudkan Desa Gedung Boga yang kuat dan mandiri dalam melayani masyarakat," ucap Kades Yulida.
Di akhir sambutanya yang begitu menggema, Camat Way Serdang, melalui Kasi Ketertiban Umum (Tibum), Nurhasan segera menyampaikan apresiasi seraya menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan soliditas.
"Dan kita juga sangat mengapresiasi upaya Bu Kades yang beberapa waktu lalu telah membawa Desa Gedung Boga menjadi desa terbaik dan terbersih di bidang sanitasi tingkat kabupaten Mesuji," ujar Nurhasan.
Terkait materi Lomba Administrasi Dusun, Kasi Tata Pemerintah Kecamatan Wayserdang, Dahirin yang ditaja sebagai tim juri menerangkan bahwa format acuan yang harus diisi oleh masing-masing dusun mengacu pada Permendagri nomor 47 tahun 2016.
"Permendes ini mengatur tentang tertib administrasi Desa yang juga berfungsi sebagai sumber data dan informasi dalam penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat," ucap Dahirin di sela-sela penilaian.
Dahirin melanjutkan, pada dasarnya, kewenangan menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa memang ada di tangan Kepala Desa. Namun dalam pelaksanaannya, penyelenggaraan administrasi dimaksud juga harus didukung oleh aparatur pelaksana.
"Meski masih terdapat beberapa dusun yang belum bisa maksimal dalam pengisian form, tapi secara umum, apa yang sudah diupayakan oleh Desa Gedung Boga ini adalah langkah yang patut kita apresiasi," tandas Dahirin.
Sebagai rangkaian akhir dari HUT desa yang ke-40 ini, panitia juga tengah mempersiapkan lomba jalan sehat yang akan digelar sebelum malam doa bersama Minggu mendatang.
"Jika tidak ada aral, jalan sehat akan kita laksanakan pada Sabtu, 8 Oktober 2022," ujar Ketua Paniti Jalan Sehat, Saiful Syarifudin.
Dikatakan Saiful, untuk hal tersebut, panitia telah menyiapkan beragam hadiah bagi peserta yang pengundiannya akan dilakukan berdasarkan kupon.
"Nanti kita akan menyiapkan tiga titik pos pembagian kupon yang kesemuanya akan dilalui oleh para peserta," imbuh Saiful.
Gedung Boga bisa!
Post a Comment