Header Ads

Terkait Batubara, Dua Aleg Ini Saling Serang


TempoIndonesia. Maraknya perbincangan terkait  batubara di Kabupaten Mesuji mengundang reaksi sejumlah pihak.

Sekretaris DPD II Partai Golkar Mesuji yang juga Anggota DPRD setempat, Parsuki, mengatakan hal itu tidak perlu dipersoalkan sebab kewenangan sepenuhnya ada di tangan Gubernur Lampung. 

"Saya kira, jika menurut Pak Gubernur  kondisinya memang sudah memungkinkan, secara pribadi saya setuju dilakukan eksplorasi," kata Parsuki (20/08/22).

Ditambahkannya, ia tidak melihat adanya alasan yang cukup untuk menolak jika Pemprov sudah menentukan sikap sebab ini terkait kewenangan.
 
"Sekali lagi,  apapun yang menjadi keputusan Pak  Gubernur, saya tak mungkin menolak," tegas Parsuki.

Pernyataan berbeda justeru disampaikan Sekretaris DPC PKB  yang juga ketua Komisi III DPRD Mesuji, Jhon Tanara. Ia menilai, meski kewenangan pertambangan ada di tangan provinsi, proses eksplorasi tetap tidak bisa dilakukan tanpa berkoordinasi.

"Terutama terkait dampak lingkungan dan sejumlah akses milik masyarakat yang nanti akan digunakan; jalan, misalnya," ujar Jhon.

Lebih jauh Jhon juga mengungkapkan bahwa sebelum eksplorasi dilakukan, kajian terkait dampak lingkungan benar-benar harus menjadi pertimbangan utama. 

"Di masa lalu, proses ini kan  sempat ditolak oleh sejumlah warga, jadi, kalau memang akan kembali dilaksanakan, regulasinya juga harus terang benderang," tegas Jhon.

Sebab, masih menurut Jhon, kalau belum  ada regulasi terutama soal dampak lingkungan, bukan tidak mungkin  ekplorasi ini justru akan menjadi eksploitasi.

Sementara itu saat dikonfirmasi,  Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Mesuji, Indra Kusuma Wijaya, tidak memberikan komentar terkait hal ini meski pesan WahtsApp yang dikirim ceklis biru. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mesuji, Elfianah, menolak upaya eksplorasi batubara yang ada di  kebupaten Mesuji. Ia menilai proses untuk hal tersebut masih memerlukan kajian yang lebih mendalam, begitu pula soal reklamasi pasca  penggalian.

"Lahan pasca galian akan menciptakan lubang-lubang besar yang harus ditimbun kembali dan kondisi ini akan menjadi sulit sebab tekstur tanah Mesuji adalah gambut dan lumpur. Mau mencari tanah dari mana? Untuk timbunan jalan saja kita cari tanah susah. Belum lagi dampak lingkungan yang lain," ujar isteri mantan Bupati Mesuji, Khamami. (*)

Laporan: Aris/Ari.
Editor: F1

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.